Aqidah Islamiyah dengan enam pokok keimanan, yaitu beriman kepada Allah ‘azza wa jalla, para malaikatnya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, beriman kepada hari akhir dan beriman kepada qadha’ dan qadar yang baik maupun buruk, mempunyai keunikan bahwa kesemuanya itu merupakan perkara yang ghaib. Seseorang akan menghadapi kebingungan bagaimana ia mesti menyampaikannya kepada anak dan bagaimana pula anak bisa berinteraksi dengan itu semua ?
Sunday, October 2, 2011
Asinan Yakumo
Renungan: Mencintai Karena Allah
Saudaraku, taukah engkau bagaimana rasanya berteman dengan orang-orang shaleh ? Mereka berjalan dengan bajunya yang menjuntai panjang,dan hijabnya yang menutupi dada. Kaki-kaki mereka tiada lelah untuk hadir dalam majelis-majelis ilmu. Wajah mereka yang terbasuh air wudhu, selalu memancarkan senyum tulus, dan sambutan yang hangat. Kau tak akan mendapatkan mata yang sinis, mata yang iri atau tatapan yang merendahkan. |
Saturday, October 1, 2011
Renungan: Adakah Al-Quran Dalam Hatiku?
Oleh Muhammad Rizqon
Rutinitas kerja dan kesibukan dunia yang tiada habisnya, sering menjadi penyebab dari hati yang kering, meranggas, dan gersang dari sumber mata air iman yang menyejukkan. Ibarat kafilah yang melintas di padang pasir dengan muatan harta yang berlimpah, ia menjadi tidak bernilai tatkala kehausan (dehidrasi) memenuhi sekujur raganya. Setetes air, yang tatkala dalam kondisi wajar harganya tiada seberapa, menjadi bernilai luar biasa dalam kondisi jiwa yang dirundung kegersangan tiada tara .
Tanya Jawab Ustadz: Tentang Hukum Tafsir Mimpi
Assalaamu'alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh
Ustadz Sigit yang dimuliakan Allah, apakah hukum dari tafsir mimpi. Apakah itu dihukumi seperti hal-hal ghoib lainnya yang mana dilarang, atau diperbolehkan? Ataukah pula khusus diperuntukkan bagi Nabi Yusuf Alaihissalaam saja? Bagaimana pula hukumnya bagi orang-orang yang memperbincangkan mimpinya dan berusaha mengartikan dengan awal kalimat "Jangan-jangan...".
(Tradisi Jepang) Musim Gugur: Melihat Bulan
Ada kebiasaan lama merayakan bulan purnama pada hari kelima belas bulan kedelapan pada kalender Jepang tradisional. Ini adalah praktek yang sangat puitis dan elegan, dengan orang-orang menempatkan ornamen-ornamen di sebelah jendela, di beranda, dan di tempat- tempat lain di mana orang bisa melihat bulan. Vas dipenuhi dengan tumbuh-tumbuhan rumput, dan makanan musiman seperti kue, pir, kesemek, dan anggur yang ditempatkan pada piring.
Subscribe to:
Posts (Atom)